Cara Efektif Mengatasi GERD & Sakit Ulu Hati Tanpa Obat

Admin

Jakarta, CNBC Indonesia - Gastroesophageal Reflux (GERD) adalah gangguan sistem pencernaan manusia. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung dan isi perut mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus).

Aliran balik atau refluks inilah yang dapat menyebabkan adanya sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn. Gejala GERD yang sering dialami selain heartburn atau rasa terbakar di dada adalah seperti berikut ini:

  1. Mual
  2. Rasa pahit di mulut
  3. Karies pada gigi
  4. Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan)
  5. Nyeri menelan atau kesulitan menelan
  6. Batuk kronis
  7. Sakit tenggorokan dan suara serak
  8. Bau mulut

Perbedaan GERD dan maag

Pada masyarakat awam, penyakit GERD sering disamakan dengan maag karena sama-sama mengalami permasalahan pada organ lambung.

Mengutip laman resmi Kemenkes, maag akut adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi di lapisan lambung secara tiba-tiba yang mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, namun sifatnya sementara.

Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM dr. Ari Fahrial Syam, menjelaskan bahwa penyakit maag hanya terjadi di lambung saja dengan gejala seperti nyeri uluhati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan sendawa. Sedangkan gejala utama dari GERD adalah rasa panas di dada dan mulut terasa pahit. Orang bisa kena GERD dan maag sekaligus tapi kalau murni GERD, biasanya tidak ada gejala-gejala di lambung.

Cara mengobati GERD dan maag tanpa obat

Studi menunjukkan bahwa perubahan pola makan adalah pengobatan lini pertama GERD, bukan obat resep. Terapi non farmakologis, seperti manajemen pola makan, saat ini dianggap sebagai cara terbaik untuk mengelola GERD.

Dalam jurnal Current Medicinal Chemistry pada 2019 juga menunjukkan pengobatan terbaik untuk penderita GERD mencakup perubahan gaya hidup. Gaya hidup yang sering memakan makanan tinggi lemak, kopi, coklat, makanan pedas, dan alkohol bisa meningkatkan asam lambung.

Ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School Dr. Jacqueline Wolf merekomendasi 9 cara untuk mengobati asam lambung tanpa obat, berikut caranya:


1. Makan sedikit dan perlahan

Pada saat perut dalam kondisi penuh, maka rentan terjadi kenaikan asam lambung hingga ke kerongkongan. Untuk itu, Anda bisa meredanya dengan makan dengan porsi yang lebih sedikit lebih sering daripada makan dalam jumlah besar sebanyak tiga kali setiap harinya.

2. Hindari makanan tertentu

Apabila memiliki resiko asam lambung, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi beberapa makanan yang dapat memicu hal tersebut.

Adapun beberapa makanan yang memicu refluks, yakni makanan jenis mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang merah, bawang putih, kopi, teh, coklat, dan alkohol.


3. Hindari minuman bersoda

Minuman bersoda membuat Anda menjadi bersendawa karena gas dalam kandungannya. Hal itu dapat membantu mengirimkan asam ke kerongkongan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda minum air biasa saja daripada meminum minuman bersoda.

4. Jangan tidur setelah makan

Anda disarankan untuk tidur tiga jam setelah makan. Itu artinya, Anda tidak boleh tidur siang setelah makan siang, dan tidak boleh makan malam atau ngemil tengah malam karena dapat memicu mengantuk dan langsung tertidur.


5. Jangan bergerak terlalu cepat

Setelah makan, Anda disarankan untuk tidak melakukan olahraga berat. Kalau hanya sekadar jalan-jalan, itu masih diperbolehkan, namun tidak untuk aktivitas yang terlalu berat. Apalagi, aktivitas yang mengharuskan anda membungkuk, itu perlu dihindari. Karena membungkuk dapat mengirimkan asam ke kerongkongan Anda.


6. Tidur dengan kepala lebih tinggi

Secara ideal, posisi kepala Anda harus 6 hingga 8 inci lebih tinggi dari kaki Anda. Kondisi ini dapat dilakukan dengan menyediakan penyangga "ekstra tinggi" pada bagian tempat tidur yang menopang kepala Anda. Dr. Wolf tidak menyarankan untuk membuat ganjalan dengan menumpuk bantal karena menurutnya itu tidak akan membantu kondisi yang Anda butuhkan.

7. Jaga berat badan ideal

Tubuh yang memiliki berat badan berlebihan berpotensi menyebarkan struktur otot yang menopang sfingter esofagus bagian bawah yang dapat mengurangi tekanan yang menahan sfingter agar tetap tertutup.

Kondisi ini dapat menyebabkan asam lambung naik dan mulas. Untuk itu, apabila Anda disarankan untuk menurunkan berat badan, itu adalah pilihan yang dapat Anda coba.


8. Berhentilah merokok

Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Hal itu seperti penjelasan di atas dapat membuat proses pencernaan bermasalah.


9. Periksa obat Anda

Apabila Anda sedang mengonsumsi obat, coba periksa beberapa obat, termasuk postmenopausal estrogen, antidepresan trisiklik, dan obat penghilang rasa sakit anti inflamasi yang dapat mengendurkan sfingter.

Kemudian yang lainnya, terutama bifosfonat seperti alendronate (Fosamax), ibandronate (Boniva), atau risedronate (Actonel), yang digunakan untuk meningkatkan kepadatan tulang dapat mengiritasi kerongkongan.

Itulah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mereda asam lambung selain menggunakan obat. Namun, apabila cara-cara tersebut tidak bekerja dengan baik atau Anda mengalami kondisi yang lebih parah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini: Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article 9 Cara Redakan Asam Lambung/GERD Tanpa Obat dari Ahli Harvard