Medan -
Haid adalah salah satu siklus bulanan yang dialami oleh seorang wanita. Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama, haid atau menstruasi adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan normal. Dalam kurung waktu 24 jam selama maksimal lima belas hari. Sedangkan, umumnya haid berlangsung selama tujuh atau delapan hari.
Setelah masa haid selesai, seorang wanita diwajibkan untuk bersuci dengan cara mandi wajib atau mandi junub. Doa niat mandi wajib setelah masa haid dibaca ketika seorang muslimah hendak bersuci setelah menstruasi. Niat yang diucapkan tidak selalu dilafalkan secara lisan, namun bisa juga dibaca di dalam hati.
Lantas, bagaimana cara mandi wajib setelah haid?. Berikut ini tata cara mandi wajib setelah haid beserta dalilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid
1. Membaca niat mandi wajib setelah haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala,"
2. Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali
3. Membersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih
5. Memasukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala
6. Selanjutnya guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari sisi kanan lalu dilanjutkan ke tubuh sisi kiri
8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib setelah haid, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut terkena air serta dibersihkan.
Dalil Mengenai Mandi Wajib setelah Haid
Anjuran mengenai muslimah yang perlu bersuci sebelum melakukan salat setelah haid dijelaskan pada surat Al Baqarah ayat 222, yang bunyinya sebagai berikut:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran," Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri,"
Dilansir dari website Nahdlatul Ulama , dalam tafsir disebutkan yang dimaksud dengan suci dalam ayat tersebut adalah suci dengan cara mandi. Dalam satu kesempatan sahabat Fathimah binti Abi Jaisy RA pernah bertanya tentang darah yang keluar kemudian Rasulullah SAW menjelaskan:
فَإِذَا أَقْبَلَتْ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْتَسِلِي وَصَلِّي } رَوَاهُ الْبُخَارِيّ
Artinya, "Bila keadaan haid itu datang maka tinggalkanlah shalat. Bila ia telah pergi maka mandi dan shalatlah," (HR Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA).
Demikian doa dan tata cara mandi wajib setelah haid beserta informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis Amanda Amelia, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nkm/nkm)