Waktu Pelaksanaan Sholat Tarawih Sampai Jam Berapa? Ini Batasnya

Admin

Jogja -

Batas waktu pelaksanaan sholat tarawih masih kerap menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat Indonesia, terlebih saat bulan Ramadhan. Jadi, sholat tarawih bisa dikerjakan sampai jam berapa? Berikut penjelasannya.

Menurut uraian dalam buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat oleh Ahmad Sarwat Lc MA, tarawih adalah bentuk jamak dari kata tarwihah. Istilah ini dimaknai sebagai 'istirahat' dari segi bahasa. Adapun secara istilah, tarawih adalah duduk dengan jeda waktu agak lama di antara rangkaian sholat-sholatnya.

Lebih lanjut, sholat tarawih pada dasarnya adalah qiyamul-lail (sholat malam) pada bulan Ramadhan. Sholat ini hukumnya sunnah dan punya keutamaan mulia sehingga sayang bila ditinggalkan begitu saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku 48 Faedah Terkait Salat Malam & Tarawih oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid yang diterjemahkan Umar Zaki Giffari Mansur, orang yang mendirikan sholat ini akan mendapat ampunan untuk dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda:

من قام رمضان إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه

Artinya: "Barang siapa yang qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim)

Supaya bisa mengerjakannya dengan maksimal, detikers perlu memahami syariat sholat tarawih. Salah satu yang penting untuk diketahui adalah batas waktu pelaksanaannya. Langsung saja, simak uraian yang telah detikJogja siapkan di bawah ini, yuk!

Dirujuk dari NU Online, sholat tarawih mesti dikerjakan setelah isya, bukan sebelumnya. Bila dilakukan sebelum seseorang mengerjakan sholat isya, maka tarawihnya tidak sah. Wallahu a'lam bish-shawab.

ووقتها وقت الوتر، وفي جوازها قبل العشاء خلاف، والأصح: المنع.وقال الحليمي: لا يدخل وقتها إلا بعد مضي ربع الليل فصاعدا

Artinya: "Dan waktu tarawih adalah waktunya sholat witir. Tentang kebolehan pelaksanaan tarawih sebelum isya terdapat ikhtilaf, menurut pendapat al-ashah (yang kuat) dicegah. Imam al-Halimi berkata, tidak masuk waktu tarawih kecuali setelah melewati seperempat malam ke atas," (al-Najm al-Wahhaj fi Syarh al-Minhaj)

Lalu, setelah isya, tarawih bisa dikerjakan sampai kapan? Menurut keterangan dalam buku Fikih Ringkas Sholat Tarawih oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, tarawih bisa dikerjakan sampai terbit fajar alias waktu subuh.

Landasan kebolehan di atas adalah hadits dari an-Nu'man bin Basyir RA berikut ini:

قُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ لَيْلَةَ ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ قُمْنَا مَعَهُ لَيْلَةَ خَمْسٍ وَعِشْرِينَ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ، ثُمَّ قُمْنَا مَعَهُ لَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ لَا نُدْرِكَ الْفَلَاحَ

Artinya: "Kami sholat bersama Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam di bulan Ramadhan malam ke 23 sampai sepertiga malam yang pertama, kemudian kami sholat lagi bersama beliau malam ke 25 sampai pertengahan malam, kemudian kami sholat lagi bersama beliau malam ke 27 (sampai akhir malam) hingga kami mengira bahwa kami tidak akan sempat makan sahur." (HR An-Nasa'i, Sholatut Tarawih, hal 10)

Penjelasan yang sama dihadirkan oleh Syaikh Ibrahim al-Bajuri dalam Hasyiyah al-Bajuri 'ala Ibni Qasim:

قوله ووقتها بين صلاة العشاء وطلوع الفجر فهي كالوتر في الوقت ويندب تأخيره عنها

Artinya: "Ucapan Syekh Ibnu Qasim, waktu tarawih adalah di antara sholat isya dan terbitnya fajar, maka tarawih seperti witir dalam hal waktu, dan disunahkan mengakhirkan witir dari tarawih."

Akhir kata, sholat tarawih dapat ditunaikan sejak setelah isya hingga terbit fajar tiba. Hadits lain yang bisa dijadikan penguat adalah perkataan Ummul Mukminin Aisyah RA:

مِنْ كُلِ اللَّيْلِ أَوْتَرَ رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ وَأَوْسَطِهِ وَ آخِرِهِ وَانْتَهَى وِتْرُهُ إِلَى السَّحَرِ

Artinya: "Setiap malam Rasulullah SAW melakukan sholat witir, baik di awal malam, pertengahannya, atau di akhirnya. Dan berakhir waktu witir beliau sampai waktu sahur." (HR Bukhari dan Muslim)

Berapa Jumlah Rakaat Sholat Tarawih?

Selain batas waktu, umat Islam juga sebaiknya memahami jumlah rakaat sholat tarawih. Dirujuk dari buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan buku Shalat Tarawih oleh Tim Warisan Salaf, berikut ini tiga pendapat seputar jumlah rakaat sholat tarawih:

1. Sebelas Rakaat

عَنْ عَائِشَةَ حِيْنَ سُئِلَتْ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاثاً

Artinya: "Dari Aisyah (diriwayatkan bahwa) ketika ia ditanya mengenai sholat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: 'Nabi SAW tidak pernah melakukan sholat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat, Beliau sholat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau sholat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau sholat tiga rakaat.'" (HR Bukhari dan Muslim)

Sebelas rakaat ini tersusun dari 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.

2. Tiga Puluh Sembilan dan Dua Puluh Tiga Rakaat

رَأَيْتُ النَّاسَ يَقُومُونَ بِالْمَدِينَةِ بِتِسْعٍ وَثَلاثِينَ، وَبِمَكَّةَ بِثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ، وَلَيْسَ فِي شَيْءٍ مِنْ ذلِكَ ضَيِّقُ

Artinya: "Aku melihat kaum muslimin di Madinah berdiri (untuk sholat tarawih) dengan 39 rakaat. Sedangkan di Makkah sebanyak 23 raka'at. Dan tidak ada merasa sempit sama sekali karena hal itu (perbedaan jumlah raka'at)."

Ucapan di atas datang dari Imam asy-Syafi'i dan dimasukkan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Syarah Shahih al-Bukhari. Perkataan Imam Syafi'i di atas menunjukkan jumlah rakaat sholat tarawih yang dikerjakan para salaf dari penduduk Madinah dan Makkah.

Jadi, mana jumlah rakaat yang benar? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan bahwa setiap pendapat ini baik dan tidak ada jumlah tertentu sebagai patokan sholat tarawih. Sebab, Nabi Muhammad sendiri tidak memberitakan batasannya.

"Barang siapa yang mengatakan bahwa qiyamu Ramadhan didapati padanya jumlah yang ditentukan dari Nabi SAW yang tidak boleh ditambah dan tidak boleh dikurang, ia telah salah." (Majmu' al-Fatawa 22/272)

Demikian pembahasan lengkap mengenai batas waktu pengerjaan sholat tarawih. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!

(par/dil)