Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan dan Bacaannya

Admin

Jakarta -

Sholat jenazah perempuan dapat dilakukan apabila seorang muslimah meninggal dunia. Tata cara sholat jenazah perempuan sedikit berbeda dengan laki-laki, terutama pada posisi dan bacaannya.

Muhammad Bagir dalam bukunya Fiqih Praktis menjelaskan hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah, menurut para ulama. Hukum ini artinya kewajiban menyolati jenazah merupakan tanggung jawab seluruh muslim dan akan gugur jika sebagian muslim telah melakukannya.

Pendapat tersebut berdasarkan beberapa hadits, salah satunya Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيُصَلِّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوفٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ أَوْجَبَ

Artinya: "Tidaklah seorang muslim mati lalu disholatkan oleh tiga shaf kaum muslimin melainkan doa mereka akan dikabulkan." (HR Tirmidzi dan Abu Daud)

Terdapat juga riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ

Artinya: "Barang siapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR Bukhari)

Merangkum dari buku Dirasah Islamiyah karya Al Mubdi' dkk dan buku Tuntunan Lengkap Sholat untuk Wanita karya Raras Huraerah, berikut tata cara sholat jenazah perempuan.

1. Berdiri di Tengah Jenazah yang Dibaringkan

Imam disunahkan berdiri di hadapan bagian tengah tubuh jenazah perempuan, yaitu menghadap sejajar dengan perut jenazah.

Tata cara ini bersandar pada apa yang dipraktikkan Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dinukil Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub dalam buku Kumpulan Kultum Setahun Jilid I. Berikut bunyi haditsnya,

Dari Abu Ghalib, dia berkata, "Aku bersama Anas bin Malik pernah menyalatkan jenazah seorang pria dan dia berdiri menghadap kepalanya. Kemudian mereka membawa jenazah seorang wanita Quraisy, maka mereka berkata, "Wahai Abu Hamzah, sholatkan dia.

Maka, dia berdiri menghadap bagian tengah pembaringannya sehingga Al-Ala bin Ziyad berkata, 'Demikianlah engkau melihat Nabi SAW berdiri menghadap kepada jenazah di tempatmu itu dari posisi jenazahnya, sedangkan dari jenazah laki-laki sebagaimana posisimu tadi darinya? Dia menjawab, 'Ya." (HR Abu Daud, At Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)

2. Membentuk Shaf

Dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 2 karya Imam an-Nawawi terjemahan Misbah, muslim dapat membuat tiga shaf (barisan) atau lebih meskipun shaf pertama masih longgar.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut ini,

مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلَاثَهُ صُفُوفٍ فَقَدْ أَوْجَبَ

Artinya: "Barang siapa yang menyolatkan jenazah dengan membuat tiga shaf, maka wajib baginya (mendapatkan ampunan)." (HR Tirmidzi)

3. Membaca Niat

Sebelum sholat, muslim dapat membaca niat sholat jenazah perempuan dalam hati. maka imam dan makmum membaca niat sholat jenazah perempuan. Berikut bacaanya niatnya:

أَصَلَّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ إِمَامًا مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."

4. Takbir Sebanyak 4 Kali

Sholat jenazah perempuan maupun laki-laki dilaksanakan dengan melakukan takbir sebanyak empat kali. Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah RA, "Nabi SAW memberitahukan tentang meninggalnya Najasyi kepada para Sahabatnya. Kemudian beliau maju sehingga para sahabatnya mengatur shaf di belakangnya dan kemudian bertakbir empat kali." (Muttafaq alaih)

Berikut keempat bacaan setelah takbir untuk sholat jenazah perempuan.

Takbir Pertama dan Membaca Surah Al-Fatihah

Ketika takbir pertama, muslim dapat membaca ta'awwudz. Kemudian membaca surah Al-Fatihah tanpa didahului doa iftitah.

Berikut bacaan surah Al-Fatihah yang dibacakan saat sholat jenazah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil 'alamiin. Ar rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh- dhaalliin.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

Takbir Kedua dan Membaca Sholawat Nabi

Pada takbir kedua, membaca sholawat Nabi Muhammad SAW dengan bacaan sebagai berikut,

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad"

Adapun sholawat Nabi SAW versi panjang sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allâhumma shalli 'alâ sayyidinâ Muhammad wa 'alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita 'alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa 'alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik 'alâ sayyidinâ Muhammad, wa 'alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta 'alâ sayyidina Ibrâhîm wa 'alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil 'âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

Takbir Ketiga, Membaca Doa untuk Mayat

Pada takbir ketiga dapat membaca doa untuk jenazah perempuan dengan bacaan sebagai berikut,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسَعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ والثلج وَالْبَرَدِ وَنَقْهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلَا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi' mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a'idzhaa min 'adzaabin qobri au min 'adzaabin naar.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayat) dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur dan neraka."

Takbir Keempat, Diam Sejenak dan Membaca Doa

Pada takbir keempat jemaah bisa diam sejenak, tidak membaca apa-apa sebagaimana mengacu pada hadits Abu Umamah RA. Namun, sebagian ulama memperbolehkan untuk membaca doa bagi jenazah.

Doa jenazah perempuan yang bisa dibacakan pada takbir keempat yakni:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa laa taftinnaa ba'dahaa waghfir lanaa wa lahaa

Artinya: "Ya Allah janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."

5. Mengucap Salam

Sholat jenazah perempuan diakhiri dengan salam dua kali dengan menoleh ke kanan dan kiri. Namun, yang merupakan rukun salam ke kanan saja. Posisi salam dilakukan sambil berdiri.

Berikut ucapan salam yang bisa dibaca:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Arti: "Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian."

Sholat jenazah dapat dilaksanakan di rumah ataupun di masjid, baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Dalam hal ini, sholat jenazah berjamaah lebih utama.

Disunahkan juga ketika sholat jenazah untuk mengangkat tangan pada tiap-tiap takbir (empat takbir), merendahkan suara bacaan (sirr), membaca ta'awudz, lalu memperbanyak shaf atau barisan karena semakin banyak pahalanya.

Rukun Sholat Jenazah

Rukun sholat jenazah perempuan sama dengan jenazah laki-laki, berikut di antaranya.

  • Niat
  • Berdiri bagi yang mampu
  • Takbir empat kali
  • Membaca surah Al-Fatihah
  • Membaca sholawat atas nabi
  • Mendoakan mayat
  • Mengucapkan salam

Syarat Sholat Jenazah

Sebelum melaksanakan sholat jenazah, para jemaah harus memenuhi syarat sah sholat jenazah sebagai berikut.

  • Menutup aurat
  • Suci dari hadas besar dan kecil
  • Bersih badan, pakaian, dan tempat dari najis
  • Menghadap kiblat
  • Jenazah telah dimandikan dan dikafankan
  • Letak jenazah di sebelah kiblat orang yang menyolati kecuali sholat ghaib

(kri/kri)