Jakarta -
Hasad adalah akhlak mazmumah atau tindakan buruk yang harus dihindari setiap manusia. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam haditsnya untuk menghindari perilaku tersebut.
Hasad termasuk salah satu penyakit hati yang sudah ada sejak lama. Hal ini pernah terjadi di antara putra Nabi Adam AS, yakni Qobil yang tega membunuh saudara kembarnya sendiri, Habil, lantaran kurbannya tidak diterima oleh Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Maidah ayat 30,
فَطَوَّعَتْ لَهٗ نَفْسُهٗ قَتْلَ اَخِيْهِ فَقَتَلَهٗ فَاَصْبَحَ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ٣٠
Artinya: "Kemudian, hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya. Maka, dia pun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang-orang yang rugi."
Rik Suhadi mengatakan dalam buku Akhlak Madzmumah dan Cara Pencegahannya, ada perbedaan di kalangan ulama dalam mendefinisikan arti hasad meski masih dalam tujuan yang sama. Dalam bahasa Indonesia, hasad adalah iri atau dengki.
Menurut Ibnu Hajar, hasad adalah seseorang berangan-angan (menginginkan) hilangnya nikmat dari orang yang memilikinya.
Adapun, Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam Majmu' Fatawa, hasad adalah sikap benci dan tidak senang terhadap apa yang dilihatnya berupa baiknya keadaan orang yang yang tidak disukainya.
Sementara itu, menurut Imam An-Nawawi sebagaimana disebutkan dalam Riyadhus Shalihin, hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat dari yang memperolehnya, baik itu nikmat dalam agama ataupun dalam perkara dunia.
Mengenai definisi hasad ini, Imam Al-Ghazali pernah mengatakan,
"Ketahuilah, tidaklah hasad itu kecuali kepada perkara nikmat. Jika Allah memberikan suatu nikmat kepada saudaramu, maka engkau akan mengalami satu dari dua hal. Pertama, engkau membenci nikmat tersebut dan menginginkan nikmat itu hilang, maka inilah yang disebut hasad," ucapnya sebagaimana dikutip Rik Suhadi dalam buku Akhlak Madzmumah dan Cara Pencegahannya.
Larangan Berbuat Hasad
Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berbuat hasad. Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, "Hindarilah kamu daripada hasad, karena hasad itu memakan segala amal kebajikan, bagaikan api memakan kayu bakar." (HR. Abu Daud)
Dalam haditsnya yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda,
"Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling memalingkan muka, dan saling memutuskan ikatan, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah bersaudara. Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk mengabaikan dan tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari." (HR Muttafaq 'alaih dari Anas RA)
Akibat dari Sifat Hasad
Sahri menjelaskan dalam buku Mutiara Akhlak Tasawuf, akibat dari hasad tidak hanya berbahaya di dunia, tetapi juga di akhirat. Menurutnya, orang yang memiliki penyakit hasad tidak akan pernah merasa puas dengan nikmat yang Allah berikan dan selalu mengharap kejelekan dan kesengsaraan orang lain.
Selain itu, hasad dapat mengakibatkan seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan hidup, sebab pelaku hasad selalu dihinggapi rasa iri dan terus merasa kurang.
Orang yang hasad hatinya selalu diliputi kegelisahan, perasaan tidak tenang, hidupnya senantiasa dihantui kecemasan, dan terombang-ambing. Perilaku ini kelak akan dipertanyakan oleh Allah SWT.
Cara Mencegah Hasad
Hasad dapat disebabkan oleh berbagai hal. Seperti permusuhan, kebencian, takabur (sombong), 'ujub (bangga diri), ambiri, bakhil serta buruknya akhlak. Masih mengacu pada sumber yang sama, berikut cara mencegah hasad yang bisa dilakukan umat Islam.
- Berbaik sangka kepada Allah SWT (Husnuzhzhan billah)
- Yakin dengan ketentuan Allah SWT (Qodarullah)
- Berlapang dada (ash-shafu) dengan pemberian Allah SWT
- Memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari penyakit hasad
Allah SWT mengajarkan kepada orang yang beriman agar selalu berlindung kepada-Nya dari hasad dan perbuatan orang yang melakukan hasad, sebagaimana Dia berfirman:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥
Artinya: "dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki." (QS Al Falaq: 5)
(kri/nwy)