Jakarta -
Rukun sholat penting diketahui oleh kaum muslimin. Sebagai ibadah yang wajib dikerjakan, sholat harus dikerjakan dalam kondisi apapun.
Walau begitu, Allah SWT memberi keringanan pada umatnya dalam hal sholat. Meskipun seorang muslim sakit, ia tetap diwajibkan sholat dengan ketentuan khusus, entah dengan cara duduk, berbaring, hingga melalui isyarat.
Dalam surat An Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا...
Artinya: "Sesungguhnya, sholat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman," (QS An-Nisa: 103)
Selain itu, pada surat Al Baqarah ayat 110 juga dijelaskan mengenai kewajiban sholat.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: "Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan," (QS Al Baqarah: 110)
13 Rukun Sholat sesuai Syariat Islam
Setidaknya ada 13 rukun sholat yang harus diketahui agar ibadah tersebut sah pengerjaannya. Menukil dari buku Fiqh Salat karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, berikut pembahasannya.
1. Niat
Rukun yang pertama ialah niat. Bacaan niat tiap-tiap sholat berbeda, baik itu sunnah maupun fardhu. Dalam sholat fardhu, wajib Qashdu al-fi'li (menyengaja sholat) dan ta'yin (menentukan jenis sholat).
Sementara itu, pada sholat sunnah harus menentukan waktu atau sebab, seperti menyengaja sholat Dhuha.
2. Takbiratul Ihram
Kedua ialah takbiratul ihram seraya membaca Allahu Akbar. Menukil dari buku Sifat Ash-Shalah An-Nabi oleh Syaikh Muhammad Nasiruddin al-Albani, gerakan takbiratul ihram yang benar dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar.
"Aku melihat Rasulullah SAW membuka takbir dalam sholat, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga menjadikan keduanya sejajar dengan kedua bahunya. Bila Rasulullah SAW bertakbir untuk rukuk, beliau melakukan hal yang sama. Jika beliau mengatakan 'Sami'allaahu liman hamidah', beliau melakukan hal yang sama kemudian mengatakan 'Rabbanaa lakal hamdu'. Namun, beliau tidak melakukan hal itu ketika bersujud, dan tidak pula ketika bangun dari bersujud," (HR Bukhari, Nasa'i dan Baihaqi)
3. Berdiri Bagi yang Mampu
Disyaratkan harus berdiri dengan punggung tegak lurus. Jika ia hanya bisa berdiri seperti orang yang sedang ruku', maka menurut Qaul Shahih, ia boleh berdiri seperti itu. Kemudian, apabila ia tidak mampu berdiri, maka boleh sholat sambil duduk iftirasy (duduk model tasyahud awal). Lebih utama baginya daripada duduk tarabbu' (bersila). Sedangkan duduk model iq'a' (duduk di atas kedua pantat sambil menegakkan kedua lutut) hukumnya makruh.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Seseorang wajib membaca surat Al-Fatihah, termasuk juga basmalah serta bacaan-bacaan tasydid al-Fatihah yang berjumlah 13 tasydid.
5. Rukuk
Standar minimal rukuk ialah membungkuk sekira kedua telapak tangan sampai pada lutut. Ruku' harus dilakukan secara tuma'ninah, yaitu sekira gerakan bangun dari ruku' sudah terpisah dari gerakan turun menuju rukuk.
6. I'tidal
I'tidal yaitu bangun dari ruku' dengan cara berdiri tegak serta tuma'ninah, dan tidak berniat selain i'tidal.
7. Dua Kali Sujud
Standar minimal sujud ialah dengan tata cara sebagian dahi menempel pada lantai tempat sholat. Kemudian, dalam sujud juga wajib meletakkan kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung telapak kakinya pada lantai. Berat kepala harus tertumpu pada lantai dan tidak boleh berniat selain sujud (Thuma'ninah).
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Standar sempurna duduk di antara dua sujud ialah dilakukan dengan bertakbir, duduk secara iftirasy (duduk model tasyahud awal).
9. Membaca Tasyahud
Ada dua bacaan tasyahud yaitu tasyahud awal dan akhir. Berikut bacaan tasyahud awal ialah:
Bacaan tasyahud awal:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
Arab latin: Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad.
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad."
10. Duduk Iftirasy ketika Membaca Tasyahud
Duduk iftirasy adalah duduk dengan menegakkan kaki kanan dan membentangkan kaki kiri kemudian menduduki kaki kiri tersebut. Sedangkan duduk tawarruk adalah duduk dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri ke depan (di bawah kaki kanan), dan duduknya di atas tanah/lantai.
11. Membaca Shalawat Atas Nabi Muhammad SAW
Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir hukumnya wajib, sedangkan pada tasyahud awal hukumnya sunnah. Pada tasyahud akhir kita perlu membaca bacaan tasyahud awal dan kemudian dilanjutkan dengan bacaan tambahan sebagai berikut:
Bacaan tasyahud akhir:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Arab latin: Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia."
12. Salam
Salam ialah menoleh ke kanan dan kiri seusai bacaan tasyahud akhir seraya mengucap salam.
13. Tertib
Yang terakhir ialah tertib. Maksud dari kata tersebut yaitu mengerjakan rukun salat dengan tertib.
(aeb/nwk)