Doa Iftitah Allahumma Baid Baini Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Jakarta -

Membaca doa iftitah termasuk sunnah dalam salat. Doa ini terdiri dari beberapa versi, salah satunya yang diawali dengan allahumma baid baini.

Disebutkan dalam Kitab Minhajul Muslim karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, hukum membaca doa iftitah dalam salat adalah sunnah ghairu muakkad atau dikuatkan. Kesunnahan ini disepakati oleh ulama Syafi'iyah, sebagaimana termuat dalam Kitab al-Fiqhu al-Madzahib al-Arba'ah, al-Juz' al-Awwal, Kitab ash-Shalah.

Sunnah ini berlaku bagi imam, makmum, dan orang yang mengerjakan salat sendirian. Diterangkan lebih lanjut, apabila imam telah memulai bacaan dalam setiap rakaat, baik dengan suara keras maupun samar, maka makmum tidak disunnahkan untuk membaca doa iftitah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW biasa membaca doa iftitah dalam salatnya, tepatnya setelah takbiratul ihram. Sebagaimana dikatakan Abu Hurairah RA,

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: " أقول: ... " فذكره

Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika salat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:... (beliau menyebutkan doa iftitah." (HR Muttafaqun 'alaih)

Bacaan doa iftitah sendiri terdiri dari beberapa versi. Sebagaimana riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, dan Hakim. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan doa dengan versi yang dimulai dengan lafaz allahumma baid baini.

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod

Artinya: "Ya Allah, jauhkan lah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkan lah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cuci lah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun." (HR Bukhari dan Muslim)

Menurut Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam Kitab Ashlu Shifati Shalaatin Nabiyyi shallaahu 'alaihi wa sallam, doa iftitah allahumma baid baini ini adalah doa yang paling shahih sanadnya.

Keutamaan Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah memiliki sejumlah keutamaan bagi orang yang membacanya dalam salat. Salah satunya, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu surga. Hal ini diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA yang berkata,

"Ketika kami salat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seseorang mengucapkan 'Allahuakbar kabira walhamdu lillahi katsira wasubhanalla hibukratawwa ashiilan' (doa iftitah). Selesai salat, Rasulullah SAW bertanya, 'Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?' Seorang sahabat menjawab, 'Saya, wahai Rasulullah.' Beliau lalu bersabda, 'Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu' Kata Ibnu Umar, 'Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah SAW mengucapkan hal itu.'" (HR. Muslim)

Selain itu, doa iftitah juga menjadi bacaan yang senantiasa diucapkan nabi ketika salat malam. Pendapat ini bersandar pada sebuah hadits yang termuat dalam Kitab Adzkaar al-Muttaqin min Kitaabillah wa Shahih al-Haditsi Imam karya Syekh Irfan bin Sulaim al-Asya Hasunah al-Dimasyqiy.

Dari Abu Salmah bin Abdurrahman bin Auf ia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah Ummul Mukminin. Dengan bacaan apa Nabi memulai salatnya apabila ia bangun dari tidur di malam hari?" Aisyah berkata, "Apabila bangun dari tidur malam, maka Rasulullah membaca doa iftitah dalam salatnya."

Disebutkan dalam Al-Baqiyatus Shalihat karya Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi, doa iftitah ini hendaknya dibaca lirih sebagaimana dilakukan oleh Nabi SAW dalam salatnya, seperti membaca ta'awudz dan basmalah.

"Membaca doa iftitah, ta'awudz, dan basmalah secara lirih. Merupakan sebuah sunnah yang tidak diragukan lagi bahwa Nabi SAW selalu membaca basmalah secara lirih sepanjang hidup beliau. Oleh karena itu, hendaknya Anda selalu mengikuti Nabi SAW, jangan mengikuti para imam muhdats," ucap Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi seperti diterjemahkan Matsuri Irham dan Malik Supar.

(kri/lus)