Makassar -
Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa yang terdapat di bulan Syaban, bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah. Nisfu Syaban ini menjadi salah satu momen istimewa yang dinantikan umat muslim.
Dalam tradisi masyarakat muslim, Nisfu Syaban ini menjadi momen untuk memperbanyak ibadah. Beberapa contoh amalan yang dapat dikerjakan saat Nisfu Syaban adalah zikir, doa, puasa, dan amal ibadah lainnya.
Lantas, apa itu Nisfu Syaban? Yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Jurnal Institut Agama Islam Negeri Jember yang berjudul Tradisi Nisfu Syaban di Pondok Pesantren Bintang Sembilan Dukuhdempok Jember, Nisfu Syaban adalah kata majemuk yang diambil dari kata bahasa Arab, Nisfu dan Syaban.
Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashfan yang bermakna mencapai tengah-tengah atau setengah. Sementara Syaban bermakna bulan Syaban, atau bulan ke-8 tahun Hijriah.
Adapun Nisfu Syaban bermakna pertengahan atau tengah-tengah bulan Syaban tahun Hijriah. Dengan demikian, Nisfu Syaban berarti hari pertengahan atau hari ke-15 bulan Syaban.
Sementara itu, mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, dijelaskan bahwa Nisfu Syaban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT untuk manusia.
Pengertian ini diperkuat oleh hadits Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:
"Jibril telah datang kepadaku pada malam Nisfu Syaban lalu berkata.
"Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah salat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo'a)."
"Kemudian Nabi bertanya: Apakah arti malam ini?"
"Jibril pun menjawab: Malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan, Allah SWT orang akan mengampuni dosa sekalian yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali seorang ahli sihir. Tukang ramal. Orang yang suka bermusuhan. Orang yang suka mengadu domba. Pemabuk. Orang yang durhaka pada kedua orang tuanya. Dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT."
Sejarah Nisfu Syaban
Mengutip dari laman NU Online dalam artikel berjudul 'Sejarah dan Teknis Peringatan Malam Nisfu Sya'ban', peringatan malam Nisfu Syaban dimulai oleh segolongan ulama Tabi'in daerah Syam. Artinya peringatan malam Nisfu Syaban belum ada pada zaman Rasulullah dan Sahabat dan baru ada pada zaman Tabi'in.
Peringatan malam Nisfu Syaban yang kini banyak diamalkan dasarnya mengikuti perbuatan segolongan ulama Tabi'in negeri Syam atau kini yang dikenal dengan negara Suriah.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Imam Al-Qasthalani (wafat 923 H) dalam kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah sebagai berikut:
وقد كان التابعون من أهل الشام، كخالد بن معدان، ومكحول يجتهدون ليلة النصف من شعبان فى العبادة، وعنهم أخذ الناس تعظيمها، ويقال: إنه بلغهم فى ذلك آثار إسرائيلية، فلما اشتهر ذلك عنهم اختلف الناس، فمنهم من قبله منهم، وقد أنكر ذلك أكثر العلماء من أهل الحجاز، منهم عطاء، وابن أبى مليكة، ونقله عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن فقهاء أهل المدينة، وهو قول أصحاب مالك وغيرهم، وقالوا: ذلك كله بدعة
Artinya: "Tabi'in tanah Syam seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul, mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Sya'ban. Nah dari mereka inilah orang-orang kemudian ikut mengagungkan malam Nisfu Sya'ban. Dikatakan, bahwa telah sampai kepada mereka atsar israiliyat (kabar atau cerita yang bersumber dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) tentang hal tersebut. Kemudian ketika perayaan malam Nisfu Sya'ban viral, orang-orang berbeda pandangan menanggapinya. Sebagian menerima, dan sebagian lain mengingkarinya. Mereka yang mengingkari adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha' dan Ibnu Abi Malikah. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha' Madinah menukil pendapat bahwa perayaan malam Nisfu Sya'ban seluruhnya adalah bid'ah. Ini juga merupakan pendapat Ashab Maliki dan ulama selainnya."
Keistimewaan Nisfu Syaban
Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan pada saat Nisfu Syaban karena waktu tersebut dianggap memiliki banyak keistimewaan yang luar biasa. Keistimewaan Nisfu Syaban ini telah dijelaskan dalam sejumlah hadits Rasulullah SAW dengan tingkatan yang berbeda-beda.
Berikut beberapa hadits tentang keutamaan Nisfu Syaban yang dilansir dari Jurnal UIN Salatiga.
1. Malam Diangkatnya Amalan kepada Allah SWT
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam ketika amal perbuatan diangkat kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.
"Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban?" Beliau bersabda: "Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang di sana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa." (H.R. Imam Nasa'i No. 2356)
2. Allah Mengampuni Dosa-dosa Seluruh Makhluknya
Pada malam Nisfu Syaban, disebutkan bahwa Allah SWT akan memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya, kecuali orang-orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh orang lain.
"Telah menceritakan kepada kami Hasan telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah telah menceritakan kepada kami Huyai bin Abdullah dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah SWT melihat kepada makhluk-Nya pada malam nisfu Sya'ban, lalu memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali dua orang yang saja, orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh seseorang." (HR. Musnad Ahmad No.6642)
3. Allah Mengabulkan Semua Doa-doa
Dalam hadits lain juga dijelaskan bahwa pada malam Nisfu Syaban Allah SWT akan turun ke dunia dan mengabulkan semua permintaan hamba-hamba-Nya yang berdoa.
"Menceritakan kepada kami Hasan bin Ali al-Khallah, menceritakan kepada kami Abd. Razzaq, memberitakan kepada kami Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Ja'far, dari Ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bilang datang malam nisfu sya'ban maka lakukanlah Qiyamul Lail dan puasa pada siang harinya, karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata, Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku akan menyembuhkannya, adakah..., adakah..., hingga terbit fajar." (HR. Ibnu Majah No. 1388)
4. Malam yang Paling Mustajab untuk Berdoa
Dikutip dari laman NU Online, Nisfu Syaban merupakan 1 dari lima malam yang sangat mustajab untuk berdoa. Nabi bersabda:
"Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha".
5. Malam Dibukanya 300 Pintu Rahmat dan Ampunan Allah SWT
Seperti dijelaskan di atas, salah satu hadits menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban sebagai malam dibukanya pintu-pintu rahmat dan ampunan Allah SWT.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Jibril telah datang kepadaku pada malam Nisfu Syaban lalu berkata, 'Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah shalat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo'a).' Kemudian Nabi bertanya, 'Apakah arti malam ini?' Jibril pun menjawab, 'Malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan, Allah SWT orang akan mengampuni dosa sekalian yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan orang yang memutuskan silaturahmi. Mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT'."
Nah, demikianlah penjelasan tentang pengertian Nisfu Syaban lengkap dengan sejarah dan keistimewaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/edr)