7 Akibat Revolusi Bumi: Perubahan Musim hingga Gerhana Matahari

Jakarta -

Dalam sistem tata surya, Bumi menjadi salah satu dari delapan planet yang mengelilingi matahari.

Bumi berputar pada porosnya sendiri selama satu hari dan juga mengorbit mengelilingi Matahari selama satu tahun. Gerakan mengorbit Matahari ini disebut dengan revolusi Bumi.

Dalam artikel ini, akan dibahas pengertian dan akibat dari revolusi Bumi. Simak sampai akhir, ya!

Apa Itu Revolusi Bumi?

Menurut laman Study.com, revolusi bumi adalah gerakan orbit planet bumi saat bergerak mengelilingi matahari. Gerakan orbit saat berevolusi mengelilingi matahari memerlukan waktu 365 1/4 hari. Bumi akan mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam.

Revolusi bumi disebabkan oleh tarikan gravitasi matahari dan membentuk orbit berbentuk elips.

Orbit elips adalah jalur bumi mengitari matahari yang memanjang berbentuk lingkaran pipih. Akibat orbit elips ini, jarak bumi dan matahari bervariasi sepanjang tahun.

Secara tepatnya, revolusi Bumi membutuhkan waktu 365 hari, 6 jam, dan 9 menit. Jam tambahan ini akan menghasilkan satu hari tambahan setiap tahun keempat.

Hari tambahan ini bisa ditemukan setiap tanggal 29 Februari pada tahun kabisat, tahun dengan 366 hari dalam setahun.

Dikutip dari Firdaus dan Sinensis (2017), berikut adalah akibat yang disebabkan oleh revolusi Bumi:

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Revolusi Bumi mengakibatkan terjadinya perbedaan lama siang dan malam.

Perubahan posisi Bumi terus terjadi selama memutari Matahari. Selama revolusi, bumi mendapatkan sudut pencahayaan Matahari yang berbeda. Ketika menghadap Matahari, sudut tersebut akan mengalami siang hari.

Tergantung dengan letak geografisnya, setiap wilayah akan mengalami perbedaan lama siang dan malam.

Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa akan memiliki perbedaan waktu siang dan malam yang relatif konsisten sepanjang tahun.

Wilayah dekat dengan kutub akan mengalami perbedaan besar dalam lama siang dan malam pada satu musim.

2. Perubahan Musim

Revolusi akan menyebabkan perbedaan sudut yang menghadap matahari. Kemiringan poros Bumi menjadi salah satu faktor utama dari perubahan musim.

Poros Bumi miring sekitar 23,5 derajat dari bidang orbitnya. Perubahan sudut cahaya ditambah kemiringan poros menghasilkan perubahan musim.

Pada saat satu belahan Bumi mendekati Matahari, belahan Bumi tersebut akan mengalami musim panas. Belahan Bumi yang berada di seberangnya akan mengalami musim dingin. Lalu, belahan Bumi yang berada di antara keduanya akan mengalami musim semi dan musim gugur.

3. Terbentuk Rasi Bintang

Perputaran Bumi karena berevolusi menyebabkan posisi Bumi berubah-ubah secara berkala sepanjang tahun.

Dengan berpindahnya posisi Bumi, setiap bagian Bumi akan melihat langit malam dengan posisi yang berbeda juga. Hal ini membuat bintang-bintang seperti bergeser dan membentuk pola tertentu.

Pola bintang yang dilihat akan berbeda-beda sepanjang tahunnya.

Bintang-bintang yang berada di posisi tetap atau relatif stabil dalam jangka waktu yang lama disebut dengan bintang tetap atau bintang latar. Bintang ini yang sering kita sebut dengan rasi bintang seperti Gemini.

4. Acuan Kalender Masehi

Kalender Masehi adalah kalender sistem penanggalan berbasis pergerakan Bumi mengelilingi Matahari dalam orbitnya.

Satu revolusi Bumi mengelilingi Matahari akan memakan waktu sekitar 365,25 hari. Waktu inilah yang menjadi dasar penggunaan kalender Masehi.

Perhitungan 0,25 hari dalam satu kali revolusi Bumi akan ditambahkan menjadi satu hari di bulan Februari yaitu tanggal 29 Februari.

Hal ini membuat sistem kalender Masehi memiliki tahun kabisat atau tahun dengan 366 hari untuk mengganti sisa hari tersebut.

5. Gerak Semu Tahunan Matahari

Matahari termasuk dalam bintang yang relatif tetap dalam sistem tata surya. Akan tetapi, saat melakukan revolusi, Matahari tampak bergerak melintasi berbagai bintang sepanjang tahun.

Gerakan orbit Bumi terhadap Matahari yang berbentuk elips membuat jarak antara Bumi dan Matahari berubah. Pada berbagai titik dalam orbit ini, Matahari seolah-olah berada di tempat yang berbeda meskipun berada di tempat yang sama.

6. Gerhana Matahari

Gerhana Matahari merupakan hasil dari revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Gerakan harian Bumi disebut dengan rotasi Bumi. Bumi akan berputar satu kali sepenuhnya pada porosnya dalam waktu 24 jam.

Di samping gerakan harian, Bumi juga bergerak dalam gerakan tahunan yang menghasilkan perubahan sudut dan perubahan posisi relatif Matahari.

Gerakan ini lama kelamaan akan bergeser hingga akhirnya ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari. Sehingga, pada waktu tertentu terjadilah gerhana Matahari.

7. Gerhana Bulan

Gerhana Bulan merupakan hasil dari revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Pada satu saat, Bumi, Matahari, dan Bulan membentuk garis lurus, sehingga terjadi gerhana Bulan.

Ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sinar Matahari ke Bulan akan tertutup bayangan bumi. Gerhana hanya terjadi pada malam bulan purnama dan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Demikian penjelasan mengenai akibat dari revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Semoga artikel ini membantu detikers agar semakin paham ya!

(inf/inf)