Jakarta -
Puisi adalah salah bentuk seni yang bisa menyampaikan pesan-pesan mendalam dengan kata-kata indah.
Dalam konteks pendidikan, puisi bisa dijadikan cara untuk menyuarakan nilai-nilai dan inspirasi tentang semangat belajar, terima kasih guru, dan masih banyak lagi. Simak berbagai kumpulan contoh puisi tema pendidikan berikut ini.
Kumpulan Contoh Puisi Pendidikan
Dirangkum dari catatan detikEdu, berikut adalah berbagai contoh judul puisi pendidikan:
1. Suara Murid Masa Kini
Karya: Pipit Sriwulan
Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas
Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati
Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi
Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia
Sumber:
Ebook Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung
2. Para Pelajar
Karya: Elfrida Octaviani
Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia
Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan
Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang
Sumber:
Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata
3. Sekolahku
Karya: Muhd Hafizuddin
Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini
Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
sakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku
Sekolahku
Pengabdianku
ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu
Sumber:
Rpaper laman academia unggahan Muhd Hafizuddin
4. Pancasila
Karya: Veni Rosfenti
Pernah pada suatu masa dulu, engkau diuji oleh penghianatan bangsamu sendiri
Pernah pada suatu masa dulu, engkau begitu dipuja dan dipuji
Berbagai hal terkait bangsa ini harus atas namamu
Ekonomi Pancasila
Demokrasi Pancasila
Pendidikan Moral Pancasila
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
dan sederet istilah-istilah mentereng lainnya terkait tentangmu
Namun tidak cukup sampai di situ, ujianmu belum selesai Pancasilaku
Pernah pada suatu masa dulu, engkau seolah-olah tenggelam dalam pusaan arus sejarah masa lalu
Tenggorok di sudut gelap kehidupan politik yang hingar bingar
Termangu menatap lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsamu yang semakin hiruk pikuk
Hingga kini hari lahirmu pun jadi kontroversi
Sejatinya
Bukan soal kau lahir kapan dan siapa yang melahirkanmu
Karena
Engkau telah lahir sejak bangsa ini ada
Engkau dilahirkan ibu pertiwi
Kini
Bangsa yang besar dan beraneka ini membutuhkanmu
Untuk mempersatukan elemen-elemen yang berserak
Dan
Aku mendukungmu Pancasila
Sumber:
Buku Kumpulan Puisi Terbaik Peserta Diklat Samisanov
5. Pahlawan yang Terlupakan
Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar
Cermatilah sajak sederhana ini kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluklah ia pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah engkau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan
6. Jangan Ajari Aku Korupsi Guruku
Karya: Abdul Hakim
Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku, ku simpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa dengan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau sampaikan sepanjang masa
Aku ingin guruku memberi angka apa adanya
Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya
Menipu diriku... orang tua... dan seluruh bangsa
Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberi angka yang cetar membahana
Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya
Guruku... jangan ajari aku korupsi
Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki
Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi
Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki
Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiir
Guruku... ajari kami sepenuh hati dengan kejujuran hati nurani
Sumber:
Ebook Puisi Pendidikan karya Rabiah, dkk.
6. Dikoyak Suara
Karya: Ika Rahutami
Di ujung sore yang sepi
Terbayang kerinyit kemarahan bercampur bau perjuangan
yang berkobar sekian puluh tahun lalu
"apakah kamu mendidik?"
"iya," jawabku
"mendidik semacam apa?"
"ya mendidik orang muda supaya pintar, supaya tidak bertemu alisnya ketika berbicara teknologi, supaya kelak jadi kaya"
"cukupkah?" desisnya lagi. "Kamu lupa, pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan"
Aku terdiam
Membiarkan suara suara di telinga terganti oleh detak nadiku yang lebih cepat
Tergerus oleh arus yang lebih cepat,
terlupa kemewahan idealisme, kokoh kemauan, dan halus perasaan
Terlupa atau sengaja lupa
Itu tetap kegagalan
Sumber:
Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata
7. Guru
Karya: Maya Novita
Yang pandangannya lurus ke depan
Yang duduk tapi menutup mata
Yang bersandar di tembok dengan bahu kanan
Yang menopang dagu sambil memainkan earphone
Yang selalu membalikkan badan untuk tahu sudah ada di mana arah jarum jam
Yang menunduk sambil menumpahkan semua imajinasinya melalui pensil di tangan
Semua perbedaan tabiat
Semua perbedaan kegiatan individu
Semua perbedaan cara menyerap sesuatu
Di antara mereka semua,
Siapa yang ternyata paling fokus menghiraukan satu sosok penolong masa depan mereka di mimbar?
Sumber:
Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata
8. Hatinya Rupawan meskipun Rusak Badan
Karya: Samsul Hadi
Dia bersua seperti biasa
Menyapa dan bercanda
Namun dia bercita mulia
Bertahan dalam rimba pengetahuan
Kelaparan demi yang lain kecukupan
Perih demi tegaknya kemanusiaan
Adalah dia yang menjadi dambaan dunia
Dialah mutiara indah tak ternilai harganya
Tangan dan kakinya tak mau diam
Perut dan kepalanya terus menerjang
Berjalan membawa senapan siap dibidikkan
Jiwa dan raganya dipertaruhkan
Hidup dan matinya menjadi jaminan
Dengan hati dan pikirannya ia diam dan berjalan
Dia mengarungi samudera kebaikan
Mendaki tebing terjal kebenaran
Rela menderita melebihi apapun
Kesempatannya tak tersia-siakan
Sanggup melampaui perjalanan jauh berapapun
Sekalipun tinggalkan harta dan kedudukan
Dia aneh dan hina dipandang sebelah mata
Nyatanya ia kaya, mulia, dan tegak perkasa dari yang ada
Tekadnya gigih dalam rencana
Semangatnya kuat bagaikan baja
Hatinya pasrah tinggi ke angkasa
Tawakkal berserah pada sang Penguasa
Meski duri tajam mengoyak tubuh dekilnya
Ia terus melangkah demi ilmu pendidikan
Siapapun yang memandang akan tertawan
Hatinya rupawan meski rusak badan
Kata dan perbuatannya membingungkan
Namun pada pengujungnya semua terbuktikan
Dia sang idaman dicintai Tuhan
(RSKP Dharmais Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022)
Sumber:
Ebook Aku Ingin Digugu dan Ditiru: Kumpulan Puisi Satire Pendidikan karya Samsul Hadi
9. Guru
Karya: David Aribowo
Terlahir karena terpilih
Berada di Bumi karena takdir
Melangkah dengan menebar berkat
Menjadi terang karena tuntutan
Terpilih menjadi guru teladan
Berada di sekolah karena pilihan
Memberi ilmu dengan menebar senyum
Guru teladan yang menjadi terang
10. Para Pelajar
Karya: Elfrida Octaviani
Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia
Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan
Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang
11. Suara Murid Masa Kini
Karya: Pipit Sriwulan
Inginku bebas inginku lepas
Terserah air mengalir ke mana
Melewati pasir, lembah dan telaga
Berlari sekuat-kuatnya yang tanpa batas
Kebebasan mengolah cipta, rasa, dan karya itu hak kami
Tuk memupuk sejuta potensi yang terpatri di sanubari
Maka waktu, ilmu dan maju akan tumbuh dalam diri
Kemerdekaan dalam bermain dan belajar haruslah ditaati
Dukunglah kami, bimbinglah kami
Menggapai keemasan sebagai wujud dari mimpi
Doakan kami, agar tiada jalan yang tak pantas tuk dilalui
Kami hanyalah seekor semut yang pantas tuk disayangi
Sungguh pendidikan adalah pusaka
Harus selalu dijaga kemurnian dan keutuhannya
Mengayomi, memfasilitasi mencetak generasi
sesuai keyakinan falsafah negeri
Menopang kuat kemajuan negara,
berakarkan budaya Indonesia
Sumber:
Ebook Spirit Guru Penggerak: Kumpulan Puisi Filosofi Ki Hajar Dewantara, Antologi Puisi CGP Angkatan 4 Tulungagung
12. Rumah Keduaku
Karya: Evelyn
Sekolah adalah seperti rumahku
Sekolah seperti rumah kedua bagiku
Aku selalu merindukan sekolahku
Aku selalu menyayangi sekolahku
Aku rindu saat saatku saat sekolah
Sekolah adalah keluarga keduaku
Aku menyayangi dan merindukan sekolah
Sekolah selalu aku aku sayangi
Sekolah selalu aku cintai
Aku selalu rindu waktu aku sekolah
13. Guru dan Sekolah
Karya: Zefanya
Sekolah tempatku bertemu teman dan sahabat
Engkau telah menerimaku
Ku yakin dan percaya semua bisa dilalui
Olahan olahan jajanan yang sehat
Lakukan yang bermanfaat
Aku muridmu guru aku mau jadi muridmu
Hadiah terindah adalah saatku bisa bertemu guru
Ku doakan guru ku persembahkan guru
Untuk mu guru yang terbaik
Terbaik ku doakan dan persembahkan
14. Kutimba di Sekolahku
Karya: Melani Ellizabeth
Oh sekolahku .....
Kau bagaikan istana rumahku
Tempat aku menimba ilmu
Dan juga tempat aku mencari kejuaraan
Sekolahku .....
Sudah 2 tahun aku bersamamu
Berbagai kenangan yang telah ku lewati bersamamu
Dan tak akan kulupakan kenangan itu
Aku ingin sekolahku menjadi tempat pertamaku
Mencapai keinginan yang aku impikan
Dan juga untuk mengejar cita-cita yang .....
Kupendam selama ini
Sekolahku
Terima kasih kau telah menjadikanku sebagai....
Murid yang pandai dan berprestasi
Dan terima kasih juga kepada guru-guru.....
Yang selalu membimbing dan mengajariku
15. Menggapai Impian
Karya: Ni Nengah Restari
Senyum terukir tipis
Menghias bibir yang manis
Langkah demi langkah berpijak
Mengejar angan yang bijak
Sejuta harapan kurengkuh
Laksa rintangan kutempuh
Laksa menuju kemenangan
Menggapai impian
Riang gembira jalan hidup
Hati ikhlas bahagia datang
Perjuangan dan doa penuh ikhlas
Bawa berkah yang berlimpah
Sumber:
Ebook Goresan Pena: Antologi Puisi Pendidikan oleh Ni Nengah Restari, dkk, Komunitas Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kreatif Kabupaten Lombok Tengah
Itu tadi kumpulan contoh puisi pendidikan dengan berbagai subtema yang bisa kamu baca, yang mungkin bisa dijadikan referensi juga dalam membuat puisi.
(khq/inf)